Halaman

Jumat, 28 Desember 2012

PUISI CINTA DAN WAKTU


Jam berapa sekarang? Entahlah, jam hanyalah dongeng yang galau pada waktu. Detak jantungku tak kenal waktu, berdebar merindu ruh dan tubuhmu. Kamu ladang tempat tumbuh kata dan rayu. Membuat sajakku menggelinjang berlumur rindu. Kulepas metaforamu hingga telanjang, hurufhurufku menyelimutimu bak kabut pagi. Menunggu matahari terbit di celah rumpun alismu.
Percakapan begitu hangat, begitu khidmat. Bersamamu aku lupa waktu. Sekali lagi, jam berapa sekarang? Entahlah, apakah kita perlu bicara waktu. Cinta tak kenal waktu. Cinta tak punya usia. Ruhku yang bahagia adalah jiwamu di sajakku, selalu remaja. Begitu enerjik. Keringat menetes dari kalimatkalimat cinta, mengalir deras di antara senyum dan tatapan.
Aku hanyut ke dalam sungaimu. Ikhlas tenggelam di palung hatimu. Jam berapa sekarang? Entahlah, apakah beda siang dan malam. Bersamamu warna langit representasi citra wajahmu. Bintangbintang adalah butir airmatamu di langitku, petunjuk abadiku. Kemana lagi aku akan berlalu, sedangkan kampung halamanku adalah hatimu.


Puisi Terbaik Lainya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar