Halaman

Jumat, 28 Desember 2012

Melukis Puisi di Matamu


Melukis Puisi di Matamu

Matamu sepasang coklat tua yang teduh. Memandangmu, seperti rindang pepohonan di tengah kolam seroja. Aku tercebur. Jatuh dan memelukmu. Dan cinta: berpendar dalam berjuta pixel warna. Memancar di percik bahagia airmatamu.
Dan di sejuk tatapanmu, aku melukis puisi. Sebab di sana ada spektrum airmata. Menghias rindu dalam bias ungu, seperti langit malam menunggu bintang berlabuh. Menggores harapan sejelas mentari di jendela subuh.
Membuat merah wajah kita, setiap kali tak dapat mencegah dahsyatnya ledakan jantung. Dan di sejuk tatapanmu, kaubentangkan kanvas hidupku, dengan satu pelangi mencerahkan seluruh warna langitku dalam satu goresan senyum.
Bulu matamu yang lepas, biar kujadikan kuas, hanya agar semua terlukis seindah rindu padamu. Kutahu tanganku tak mampu mengguratkan warna setajam tatapanmu, tak mampu menorehkan kata selembut ucapanmu.

Puisi Terbaik Lainya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar